Powered By Blogger

Rabu, 19 Agustus 2009

JUST IN TIME

JUST IN TIME
1. JIT pada Pemasok
Hubungan dengan pemasok harus diperhatikan dalam program perbaikan. Manufaktur dan pemasok harus bekerjasama untuk mengembangkan sistem manufaktur terpadu dengan cara membatasi pemborosan yang biasanya terhimpun pada batasan suatu organisasi. Dari segi pemasok, pabrik adalah pelanggan. Pemasok harus menjamin kualitas, harga, dan pengiriman (QCD – Quality, Cost, and Delivery) bagi pabrik. Mereka harus bekerja sama untuk memahami dan menyerap kepentingan pabrik ke dalam pola pelayanannya.
Konsep JIT pada pemasok :
- Untuk mengurangi jumlah sumber pasokannya
- Agar membina hubungan yang mendukung
- Pengiriman barang yang bermutu tepat waktu
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Kedatangan material dan produk akhir termasuk kesia-siaan
b. Pembeli dan pemasok membentuk kemitraan
c. Kemitraan JIT mengeliminir :
- Kegiatan yang tidak penting
- Persediaan dalam perjalanan
- Pemasok yang jelek

2. JIT pada Tata Letak
Tujuan JIT adalah mengurangi perpindahan baik perpindahan orang maupun perpindahan barang.
Konsep JIT pada tata letak :
- Tata letak sel kerja dengan kegiatan pengujian ditiap tahap proses
- Teknologi kelompok
- Mesin-mesin yang dapat dipindah dan diganti
- Pengaturan lingkungan kerja tingkat tinggi dan kerapihan
- Pengurangan tempat untuk menyimpan persediaan
- Mengirim langsung ke area kerja
Tata letak memungkinkan pengurangan kesia-siaan yang lain, yaitu pergerakan. Misal pergerakan bahan baku maupun manusia menjadi fleksibel.
JIT mensyaratkan :
a. Sel kerja untuk product family
b. Pergerakan atau perubahan mesin
c. Jarak yang pendek
d. Tempat yang kecil untuk persediaan
e. Pengiriman langsung ke area kerja

3. JIT pada Persediaan
JIT pada persediaan menggunakan sistem tarik (pull system) untuk memindahkan persediaan. JIT akan mengurangi ukuran lot dan mengurangi waktu penyetelan
Konsep JIT pada persediaan :
- Ukuran lot yang kecil
- Waktu pemasangan yang pendek
- Kotak khusus yang menyimpan sejumlah komponen tertentu
Persediaan dalam sistem produksi dan distribusi sering dadakan untuk berjaga-jaga. Teknik persediaan yang efektif memerlukan Just In Time buka Jast In Case. Persediaan Just In Time merupakan persediaan minimal yang diperlukan untuk mempertahankan operasi sistem yang sempurna yaitu jumlah yang tepat tiba pada saat yang diperlukan bukan sebelum atau sesudah.

4. JIt pada Penjadwalan
JIT pada penjadwalan dapat ditempuh dengan mengkomunikasikan jadwal tersebut kepada pemasok.  menghilangkan pemborosan
Konsep JIT pada Penjadwalan :
- Penyimpangan dari jadwal tidak ada
- Penjadwalan bertingkat
- Pemasok diinformasikan mengenai jadwal perusahaan
- Teknik kanban
Jadwal yang efektif dikomunikasikan di dalam organisasi dan kepada pemasok, maka akan sangat mendukung penerapan JIT. Penjadwalan yang lebih baik juga meningkatkan kemampuan untuk memenuhi pesanan konsumen, menurunkan persediaan dan mengurangi barang dalam proses.
JIT mensyaratkan :
a. Mengkomunikasikan penjadwalan kepada supplier
b. Jadwal bertingkat
c. Menekankan bagian dari skedul paling dekat dengan jatuh tempo
d. Lot kecil
e. Teknik kanban

5. JIT pada Kualitas
JIT pada kualitas adalah diterapkannya kendali proses secara statistic. pemahaman ’kualitas pada sumbernya’ harus diterapkan semaksimal mungkin. Penerapan produk tanpa cacat dan pengendalian kualitas statistik harus dibina.
Konsep JIT pada Kualitas :
- Pengendalian proses statistic
- Mutu yang dijaga oleh pemasok
- Mutu di dalam perusahaan
- Pemberdayaan
Hubungan JIT dengan mutu adalah sangat kuat, karena berhubungan dalam tiga hal :
a. JIT mengurangi biaya perolehan mutu yang baik karena biaya produk sisa, pengerjaan ulang, investasi persediaan menurun.
b. JIT meningkatkan mutu dengan mengurangi antrian dan waktu antara. JIT juga membatasi jumlah sumber kesalahan potensial.
c. Mutu yang baik berarti lebih sedikit cadangan sehingga JIT lebih mudah diterapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar