Powered By Blogger

Kamis, 20 Agustus 2009

STRATEGI LOKASI

STRATEGI LOKASI


Garis Besar Pembahasan :
Profil Perusahaan Global : Federal Express
Pentingnya Lokasi yang Strategis
Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Lokasi
Produktivitas Tenaga Kerja
Resiko Nilai Tukar dan Mata Uang
Biaya-Biaya
S i k a p
Kedekatan dengan Pasar
Kedekatan Kepada Pemasok
Kedekatan Kepada Pesaing
(Pengelompokan-Clustering)
Metode Evaluasi Alternatif Lokasi :
Metode Pemeringkatan Faktor (faktor rating method)
Analisis Titik Impas Lokasi (locational break even analysis)
Metode Pusat Gravitasi (center of gravity method)
Model transportasi (Transportation model)





PENTINGNYA LOKASI YANG STRATEGIS
Disaat Federal Express (FedEx) membuka hub Asia-nya di Taiwan pada tahun 1998 dan menggandakan penerbangannya ke Cina, FedEx menetapkan tahapan untuk penerbangan “keliling dunia”nya yang baru yang menghubungkan hub paket Paris dan Memphis ke Asia. Ketika Mercedes Benz mengumumkan rencana membangun pabrik luar negeri terbesarnya yang pertama, di Vance, Alabama, perusahaan itu mengakhiri masa satu tahun emilih ¬lebih dari 170 lokasi di 30 negara bagian dan dua negara. Disaat Hard Rock CafĂ© (HRC) membuka cafenya di Moskow pada akhir tahun 2002, HRC menghabiskan masa 3 tahun pada proses persiapan lanjut menjadi sebuah rantai pasokan (supply chain) makanan Rusia.
Salah satu keputusan yang paling strategis yang harus dibuat oleh perusahaan- perusahaan seperti FedEx, Daimler Chrysler dan HRC adalah dimana mereka harus menempatkan fasilitas operasi mereka. Aspek internasional dari keputusan-keputusan ini menandakan bahwa keputusan lokasi bisa sangat global sifatnya. Dengan terbukanya blok Rusia dan Cina, terjadilah transformasi yang besar. Pasar dunia meningkat dan arus bisnis global menjadi lebih cepat.
Sejumlah perusahaan di dunia menggunakan konsep dan teknik yang dibahas di sini untuk menjawab masalah lokasi, mengingat lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi sangat mempengaruhi resiko dan laba perusahaan secara keseluruhan. Misalnya, biaya transportasi ssaja menelan biaya sampai dengan 25% dari harga jual produk (tergantung juga dengan produk dan jenis produksi barang atau pelayanan jasa yang diberikan). hal ini berarti seperempat total pendapatan perusahaan mungkin dibutuhkan hanya untuk menutup biaya pengangkutan bahan-bahan baku yang masuk dan barang jadi yang ke luar. Biaya lain yang bisa dipengaruhi oleh lokasi di antaranya adalah pajak, upah, biaya bahan baku, dan sewa.
Lokasi dan Biaya. Karena lokasi adalah pemacu biaya yang begitu signifikan, perusahaan konsultan McKinsey meyakini bahwa “lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat (atau menghancurkan) strategi bisnis sebuah perusahaan”. Sejumlah perusahaan multinasional penting disetiap industri utama, mulai dari mobil hingga telepon seluler, sekarang sudah mempunyai atau sedang merencanakan keberadaan disetiap pasar utama mereka. Walaupun demikian Motorolla sering menolak sejumlah negara, meskipun dengan biaya lebih rendah, jika infrastruktur dan tingkat pendidikan di negara tersebut tidak dapat mendukung teknologi produksi tertentu. Keputusan lokasi berdasarkan pada strategi biaya rendah membutuhkan pertimbangan yang hati-hati.
Sekali manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di suatu lokasi tertentu, banyak biaya yang timbul dan sulit untuk dikurangi. Misalnya, bila lokasi pabrik baru berada di Wilayah dengan biaya energi yang besar, maka manajemen yang baik dengan strategi penekanan biaya energi yang luar biasapun akan pasti beroperasi dengan merugi. Demikian pula dengan SDM, bila biaya tenaga kerja di lokasi mahal, kurang terlatih, atau etos kerjanya buruk, maka perusahaan tidak akan memperoleh keuntungan. Dengan demikian, kerja keras yang dilakukan manajemen untuk mencari lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik.
Keputusan lokasi sering bergantung jenis bisnisnya. Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang ditempuh biasanya adalah meminimisasi biaya, sedangkan pada bisnis eceran dan jasa profesional, strategi yang digunakan terfokus pada maksimisasi pendapatan. Meskipun begitu, strategi lokasi pemilihan gudang, dapat dipertimbangkan sebagai kombinasi biaya dan kecepatan pengiriman. Secara umum, tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan keuntungan dari lokasi tersebut.
Keputusan lokasi relatif jarang di lakukan perusahaan, biasanya karena permintaan telah melebihi kapasitas pabrik atau karena perubahan produktivitas tenaga kerja, kurs valuta asing, biaya dan sikap masyarakat sekitar. Perusahaan mungkin juga merelokasi fasilitas manufaktur atau fasilitas jasa mereka karena adanya pergeseran permintaan konsumen.
Pilihan-pilihan lokasi mencakup
Tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada,
Mempertahankan lokasi yang sekarang, tetapi menambahkan fasilitas lain dilokasi yang berbeda atau
Menutup fasilitas yang sekarang dan pindah ke lokasi lain.


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN LOKASI
Memilih lokasi fasilitas menjadi semakin rumit dengan adanya globalisasi di tempat kerja. Globalisasi terjadi karena perkembangan (1) ekonomi pasar; (2) komunikasi internasional yang lebih baik; (3) perjalanan (udara, laut, darat) dan pengangkutan barang yang lebih cepat dan dapat diandalkan; (4) semakin mudahnya arus modal antar negara; dan (5) perbedaan biaya tenaga kerja yang tinggi. Banyak perusahaan kini mempertimbangkan akan membuka kantor, pabrik, toko eceran atau bank baru di luar negara mereka sendiri. Keputusan lokasi sudah melampaui batas-batas negara. Bahkan, seperti Gambar 8.1 menunjukkan, urutan keputusan lokasi sering dimulai dengan memilih dinegara mana perusahaan akan beroperasi.
Salah satu pendekatan untuk memilih sebuah negara adalah dengan mengidentifikasi apa yang dipercaya oleh organisasi pusat sebagai faktor penunjang keberhasilan (Critical success factors-CSFs) yang diperlukan untuk mencapai keunggulan bersaing. Enam kemungkinan CSFs suatu Negara disusun pada Gambar 8.1. dengan menggunakan faktor (termasuk beberapa yang negatif, seperti tingkat kejahatan) World Economic Forum setiap tahun mengurutkan keunggulan global dari 75 negara (lihat Tabel 8.1). Finlandia menduduki urutan pertama pada tahun 2001 karena tingkat tabungan dan investasinya yang tinggi, keterbukaan untuk perdagangan, pendidikanyang bermutu, dan pemerintahan yang efisien.
Setelah perusahaan memutuskan negara mana yang dipilih menjadi lokasi terbaik, perusahaan akan memfokuskan diri pada satu wilayah dari Negara itu dan masyarakatnya. Langkah akhir dalam proses keputusan lokasi adalah memilih lokasi spesifik dalam masyarakat. Perusahaan harus memilih salah satu lokasi yang sangat cocok untuk pengiriman dan penerimaan, batas zona, layanan umum, ukuran, dan biaya. Gambar 8.1 juga merangkum serangkaian keputusan ini dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Selain globalisasi, sejumlah faktor lain yang mempengaruhi keputusan lokasi, diantaranya adalah produktivitas tenaga kerja, valuta asing, budaya, perubahan sikap terhadap industri, dan kedekatan ke pasar, pemasok, dan pesaing.

Gambar 8.1 Beberapa pertimbangan dan faktor yang mempengaruhi keputusan
lokasi





Tabel 8.1 Persaingan global dari 75 negara pilihan, berdasarkan survey tahunan dari 4.000
Eksekutif Bisnis
Negara Peringkat Thn 2001
Finlandia 1
Amerika Serikat 2
Belanda 3
Jerman 4
:
Canada 11
:
Jepang 15
:
Brazil 30
:
Rusia 58
:
Bolivia 75
Sumber : www.weforum.org

Produktivitas tenaga kerja
Pada saat memutuskan lokasi, pertimbangan manajemen mungkin dirangsang oleh rendahnya tingkat upah tenaga kerja di wilayah itu. Namun, tidak hanya tingkat upah yang perlu dipertimbangkan, sebagaimana yang diketahui Qualitay Coils, Inc, ketika membuka pabrik di mexico (lihat OM dalam Aksi kotak di halaman berikutnya). Manajemen juga harus mempertimbangkan produktivitas.
Sebagaimana dibahas di Bab I, ada perbedaan dalam produktivitas di berbagai negara. Apa yang membuat pihak manajemen benar-benar tertarik adalah kombinasi antara produktivitas dan tingkat upah. Misalnya, Quality Coils membayar $ 70 per hari dengan produksi 60 unit per hari di Connecticut, maka biaya tenaga kerja yang dikeluarkan itu lebih sedikit disbanding yang dikeluarkan pabrik mereka di Meksiko dimana mereka membayar $ 25 per hari dengan produktivitas 20 unit per hari.

Biaya per unit= (biaya tenaga kerja per hari)/(produktivitas (unit per hari))

Pabrik di Connecticut :
$1,17 per unit= ($ 70 biaya upah per hari)/(60 unit diproduksi per hari)
Pabrik di Juarez Meksiko
$1,25 per unit= ($25 biaya upah per hari)/(20 unit diproduksi per hari)

Tenaga kerja yang kurang terlatih, berpendidikan rendah atau dengan kebiasaan bekerja yang buruk bukan merupakan hal yang baik bagi perusahaan, walaupun upah tenaga kerjanya rendah. Demikian pula tenaga kerja yang tidak dapat atau sering mangkir di tempat kerjanya tidak akan menjadi keuputusan yang baik, walaupun upahnya rendah. (biaya tenaga kerja per unit biasa disebut kandungan tenaga kerja dari produk)

Risiko Nilai Tukar dan Mata Uang
Walaupun tingkat upah buruh dan produktivitas mungkin membuat berbagai Negara terlihat ekonomis, tingkat kurs valuta asing yang tidak diinginkan dapat menghapuskan penghematan yang telah terjadi. Meskipun demikian, kadangkala perusahaan dapat mengambil keuntungan dari tingkat kurs tertentu yang dianggap baik dengan merelokasi atau mengekspor ke Negara asing. Namun nilai dari mata uang asing diberbagai Negara terus menerus berfluktuasi. Perubahan seperti ini dapat membuat segala sesuatu yang membuat suatu lokasi baik pada tahun 2003, berubah merugikan pada tahun 2008.

Biaya-biaya
Biaya lokasi dapat dibagi dalam dua kategori yaitu biaya nyata (yang dapat dihitung) dan tidak nyata (yang tidak dapat dihitung). Biaya nyata adalah biaya-biaya yang langsung dapat diidentifikasi dan secara tepat ditentukan jumlahnya. Biaya-biaya ini mencakup biaya layanan umum (seperti listrik dan air), biaya tenaga kerja, biaya peralatan, bahan mentah, pajak, penyusutan dan biaya-biaya lain yang dapat diidentifikasi oleh manajemen dan bagian keuangan. Selain itu, biaya-biaya seperti transportasi bahan baku, transportasi barang jadi dan pembangunan pabrik merupakan unsur-unsur biaya lokasi keseluruhan.
Biaya tak nyata adalah biaya-biaya yang tidak mudah ditentukan angkanya. Biaya-biaya ini mencakup kualitas pendidikan, fasilitas angkutan umum, sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaan, mutu pendidikan dan sikap karyawan yang akan dipekerjakan. Termasuk juga mutu variabel hidup, seperti iklim dan kelompok-kelompok olah raga, yang mungkin mempengaruhi proses rekrutmen yang dilakukan oleh bagian personalia.

Sikap
Sikap pemerintah pusat, daerah dan lokal terhadap kepemilikan oleh swasta, penetapan zona dan polusi serta stabilitas karyawan mungkin akan terus berubah. Sikap pemerintah pada saat keputusan lokasi dibuat mungkin tidak berlangsung lama. Terlebih lagi manajemen mungkin akan menemukan bahwa sikap-sikap demikian ini dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan.
Sikap pekerja juga berbeda dari satu negara dengan Negara lain, daerah dengan daerrah, dan kota kecil dengan kota kota besar. Pandangan karyawan mengenai proses regenerasi karyawan, serikat pekerja, dan tingkat kehadiran, semuanya merupakan faktor yang berkaitan. Dilain pihak, hal ini dapat mempengaruhi sikap perusahaan untuk membuat keputusan apakah akan memberikan penawaran kepada karyawan jika perusahaan pindah ke lokasi baru. Studi kasus di bagian akhir bab ini, "Perusahaan kendaraan rekreasi Southern," menjelaskan sebuah perusahaan di St.Louis yang secara aktif memilih untuk tidak memindahkan karyawan ketika pindah ke Mississippi.
Salah satu tantangan terbesar dalam perasi adalah keputusan yang berhubungan dengan budaya dari negara lain. Varaisi budaya tepat waktu oleh karyawan dan pemasok membuat perbedaan besar dalam jadwal produksi dan pengiriman. Penyuapan dan sejenisnya juga menciptakan ketidakefisienan, serta masalah etis dan hukum dalam arena global. Akibatnya, manajer operasi menghadapi tantangan signifikan ketika membangun rantai pasokan yang efektif termasuk perusahaan asing. Tabel 8.2 memberikan, peringkat korupsi di negara-negara di seluruh dunia.






Tabel 8.2 Tingkat korupsi di negara pilihan (nilai 10 mewakili Negara yang bebas korupsi)
Peringkat Negara Nilai
1 Finlandia 9,7
:
7 Kanada 9,0
:
10 Inggris 8,7
:
16 Amerika Serikat 7,7
:
18 Jerman & Israel 7,3
:
20 Jepang 7,1
:
59 Cina 3.5
:
101 India 1.6
102 Banglades 1.2
Sumber : Survey transparency International di tahun 2002

Kedekatan Kepada Pasar
Bagi banyak peusahaan, sangat penting untuk berada di lokasi yang dekat dengan pelanggan. terutama organisasi jasa, seperti took obat, restoran, kantor pos, atau pemangkas rambut, yang menemukan bahwa kedekatannya dengan pasar merupakan faktor lokasi yang utama. Perusahaan manufaktur merasa sangat berguna untuk jika dapat berdekatan dengan pelanggan ketika biaya pengiriman barang menjadi mahal atau sulit (mungkin karena besar, berat, atau rentan). Selain itu, dengan trend menuju produksi yang Just-in-time, pemasok menginginkan lokasi yang dekat pada pelanggan untuk mempercepat proses pengiriman. Untuk perusahaan seperti Coca-Cola, yang kandungan dasar produknya berupa air, sangat beralasan untuk memiliki pabrik pengemasan dalam botol di banyak kota dari pada mengirimkan kontainer yang berat (dan kadang-kadang berupa kaca yang mudah pecah) melintasi negara.

Kedekatan kepada pemasok
Perusahaanmenempatkan diri dekat dengan bahan mentah dan pemasok disebabkan oleh
(1) barang-barang yang mudah menjadi busuk,
(2) biaya transportasi, atau
(3) jumlah produk yang sangat banyak.

Para penghasil roti, susu, sayur-sayuran dan makanan laut beku, berhubungan dengan bahan mentah yang mudah busuk, sehingga mereka sering kali berlokasi dekat denan pemasok. Perusahaan yang bergantung pada input yang berupa bahan mentah yang berjumlah sangat banyak (seperti produsen baja yang menggunakan batu bara dan bijih besi) harus membayar biaya transportasi yang sangat mahal, sehingga biaya transportasi menjadi faktor utama. Barang-barang yang pada proses produksinya terdapat pengurangan dalam partai besar (seperti pabrik pemotong kayu yang berlokasi di daerah barat laut terletak dekat pada hutan penghasil kayu) biasanya harus dekat dengan bahan baku.

Kedekatan Kepada Pesaing (Clustering)
Mungkin terdengan mengagetkan, Perusahaan juga senang berdrkatan dengan pesaingnya. Kecenderungan ini, yang disebut clustering. sering terjadi ketika sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya ini meliputi sumber daya alam, informasi, modal usaha, dan juga bakat. Sebuah sumber daya alam berupa tanah dan iklim mendorong para pembuat anggur untuk berkumpul di Napa Valley di Amerika Serikat dan daerah Bordeaux di Perancis. Sumber daya berupa bakat menarik perusahaan software untuk berkumpul di Silicon Valley dan di Boston, dengan banyak pasokan lulusan muda dari sekolah seperti Berkeley dan Stanford di California dan Harvard dan MIT di Massachusetts. Sumber daya berupa modal usaha yang tersedia di daerah ini menambahkan daya tarik. Demikian pula, pembuat mobil balap dari seluruh dunia, berkumpul di Huntington/North Hampton wilayah Inggris. dimana mereka mendapatkan banyak karyawan yang berbakat dan segudang informasi. Taman bermain seperti Disney, Universal Studios, dan Sea World berkumpul di Orlando, dimana terdapat suatu titik yang sangat tepat untuk mendapatkan bakat hiburan, cuaca yang hangat, wisatawan, dan tenaga kerja yang murah. Bahkan rantai restoran cepat saji seperti McDonald's, Burger King, Wendy's, dan Pizza Hut menemukan bahwa jika lokasi ereka hanya berjarak 1 mil maka hal ini akan meningkatkan penjualan.
Namun, Italia mungkin merupakan pemimpin sejati dalam hal clustering, dengan wilayah utara dari negara tersebut memegang kepemimpinan di dunia pada beberapa kekhususan seperti keramik (Modena), perhiasan emas (Vicenza), alat-alat mesin (Busto Arsizio), kasmir dan wol (Biella), desainer kacamata (Belluma), dan mesin pasta (Parma).

METODE EVALUASI ALTERNATIF LOKASI
Empat metode penting yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah lokasi.


Metode Pemeringkatan Faktor
Sebenarnya ada banyak faktor kualitatif maupun kuantitatif yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu lokasi. Beberapa dari faktor-faktor berikut lebih penting dari yang lain sehingga manajer dapat mempertimbangkan agar proses keputusan bias lebih obyektif.
Metode pemeringkatan faktor sangat sering digunakan karena mencakup variasi faktor yang sangat luas, mulai dari pendidikan, rekreasi sampai keahlian tenaga kerja.
Metode ini terdiri dari enam tahap :
Mengembangkan daftar faktor-faktor terkait yang disebut factor penunjang keberhasilan-CSFs (gambar 8.3)
Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh faktor itu penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.
Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor misal (1 – 10 atau 1 – 100 poin)
Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor dan menentukan jumlah total untuk setiap lokasi.
Mengalikan skor itu dengan bobot dari setiap faktor, dan menentukan jumlah total untuk setiap lokasi.
Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.





Tabel 8.3 Faktor penunjang keberhasilan (Critical Success Factor) yang
mempengaruhi pemilihan lokasi

Biaya tenaga kerja (termasuk upah, pembentukan serikat pekerja, produktivitas)
Ketersediaan tenaga kerja (termasuk sikap, umur, distribusi dan keterampilan)
Kedekatan dengan bahan mentah dan pemasok
Kedekatan dengan pasar
Peraturan fiscal pemerintah (termasuk insentif, pajak, kompensasi pemngangguran)
Peraturan lingkungan hidup
Layanan umum (termasuk bahan bakar, listrik, air dan biayanya)
Biaya lokasi (termasuk tanah, ekspansi, lahan parker, pembuangan air)
Ketersediaan transportasi (termasuk kereta api, transportasi udara, air dan jalan penghubung antar Negara)
Permasalahan kualitas hidup dalam masyarakat (termasuk tingkat pendidikan, biaya hidup, kesehatan, olah raga, kegiatan budaya, transportasi, perumahan, hiburan dan fasilitas keagamaan)
Valuta asing (termasuk kurs mata uang, stabilitas)
Kualitas pemerintahan (termasuk stabilitas, kejujuran, sikap terhadap bisnis baru baik dalam maupun luar negeri

Contoh 1 :
Five Flags over Florida, yang merupakan salah satu dari 10 rantai taman hiburan keluarga di Amerika, telah memutuskan untuk memperluas operasinya ke luar negeri dengan membuka taman hiburan pertamanya di Eropa lembar pemeringkatan di bawah ini, memberikan daftar factor penunjang keberhasilan penting yang telah ditetapkan manajemen; bobot dan peringkat mereka untuk dua lokasi-Dijon, Perancis dan Copenhagen, Denmark adalah sebagai berikut :

Tabel 8.4 bobot nilai dan solusi
Faktor penunjang keberhasilan Bobot Nilai
(1 – 100) Nilai Bobot
Perancis Denmark Perancis Denmark
Sikap dan ketersediaan tenaga kerja 0,25 70 60 (0,25)(70) = 17,5 (0,25)(60) = 15,0
Rasio orang-mobil 0,05 50 60 2,5 3,0
Pendapatan per kapita 0,10 85 80 8,5 8,0
Struktur pajak 0,39 75 70 29,3 27,3
Pendidikan dan kesehatan 0,21 60 70 12,6 14,7
Total 1,00 70,4 68,0

Tabel di atas juga mengindikasikan penggunaan bobot untuk mengevaluasi alternative lokasi taman. Dengan maksimal nilai 100 diberikan untuk setiap factor, maka lokasi di Perancis merupakan pilihan yang lebih baik. Dengan sedikit mengubah nilai atau bobot untuk factor-faktor yang meragukan, sensivitas terhadap keputusan dapat dianalisis. Sebagai contoh, perubahan nilai untuk “sikap dan ketersediaan tenaga kerja” sebanyak 10 poin dapat mengubah keputusan.
Jika sebuah keputusan sensitif terhadap perubahan-perubahan yang kecil, maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut akan pembobotan atau penilaian. Sebagai alternativ lain, manajemen dapat menyimpulkan bahwa factor tidak nyata bukan merupakan criteria yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan lokasi. Oleh karena itu manajer menempatkan bobot utama pada aspek keputusan yang lebih kuantitatif.

Analisis Titik Impas Lokasi
Merupakan penggunaan analisis biaya-volume produksi untuk membuat suatu perbandingan ekonomis terhadap alternative-alternatif lokasi. Dengan mengidentifikasi biaya variabel dan biaya tetap serta membuat grafik kedua biaya ini untuk setiap lokasi, kita dapat menentukan alternatif mana yang biayanya paling rendah. Analisis titik impas lokasi dapat dilakukan secara matematis atau grafis. Pendekatan grafis memiliki kelebihan karena memberikan rentang jumlah volume dimana lokasi dapat dipilih.
Tiga tahap dalm analisis titik impas lokasi
Tentukan biaya tetap dan biaya variable untuk setiap lokasi
Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis vertical dan volume produksi tahunan pada garis horizontal di grafik itu.
Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume produksi yang diinginkan.

Contoh 2 :
Sebuah produsen penghasil karburator mobil sedang mempertimbangkan tiga lokasi untuk pabrik barunya-Akron, Bowling green dan Chicago, studi biaya mengindikasikan bahwa biaya tetap pertahun pada lokasi-lokasi tersebut secara berurutan adalah $30.000, $60.000, dan $110.000 dan biaya variable adalah $75 per unit, $45 per unit dan $25 per unit. Harga jual karburator yang diharapkan adalah $120. Perusahaan berharap dapat menemukan lokasi yang paling ekonomis untuk jumlah produksi 2.000 unti per tahun.
Untuk setiap lokasi, biaya tetap dipetakan (pada jumlah produksi 0 unit) dan biaya total (biaya tetap + biaya variable) pada jumlah output yang diharapkan. Garis-garis ini dipetakan pada gambar berikut:



Untuk Akron
Biaya total = $30.000 + $75 (2.000) = $180.000

Untuk Bowling green
Biaya total = $60.000 + $45 (2.000) = $150.000

Untuk Chicago
Biaya total = $110.000 + $25 (2.000) = $160.000

Dengan jumlah produksi yang diharapkan sebesar 2.000 unti per tahun, Bowling green memberikan biaya lokasi yang paling rendah. Keuntungan yang diharapkan adalah :

Gambar 8.2 Grafik silang untuk analisis titik impas lokasi
Pendapatan total – biaya total = $120 (2.000) - $150.000 = $90.000 per tahun
Titik persilangan untuk Akron dan Bowling green adalah :
30.000 + 75(x) = 60.000 + 45(x)
30(x) = 30.000
X = 1.000
Dan titik persilangan untuk Bowling green dan Chicago adalah :
60.000 + 45(x) = 110.000 + 25(x)
20(x) = 50.000
X = 2.500
Jadi untuk jumlah produksi kurang dari 1.000 Akron merupakan pilihan yang terbaik, dan untuk jumlah produksi lebh besar dari 2.500 unit per tahun, lokasi di Chicago akan memberikan keuntungan yang paling besar.

Metode Pusat Gravitasi
Merupakan teknik matematis dalam menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimasi biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi yang terbaik untuk menjadi pusat distribusi, metode ini memperhitungkan lokasi pasar, volume barang yang dikirim ke pasar itu, dan biaya pengangkutan.
Langkah pertama metode pusat gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu system ordinat. Proses ini akan diilustrasikan pada contoh 3. Titik asal system koordinat dan skala yang digunakan keduanya memiliki sifat berubah-ubah, selama jarak relative (antar lokasi) dinyatakan secara tepat. Hal ini dapat dikerjakan dengan mudah dengan menempatkan titik-titik pada peta biasa. Pusat gravitasi ditentukan dengan persamaan berikut :
Koordinat x pusat gravitasi = (∑_i▒〖d_ix Q_i 〗)/(∑_i▒Q_i )
Koordinat y pusat gravitasi = (∑_i▒〖d_iy Q_i 〗)/(∑_i▒Q_i )
Dimana :
Dix = koordinat x lokasi i
Diy = koordinat y lokasi i
Qi = kuantitas barang yang dipindahkan kea tau dari lokasi i
Perhatikan bahwa persamaan di atas mengandung istilah Qi yang merupakan banyaknya pasokan yang dipindahkan kea tau dari lokasi i.

Karena jumlah container yang dikirim setiap bulan mempengaruhi biaya, maka jarak tidak dapat menjadi satu-satunya criteria utama . metode pusat grafitasi mengasumsikan bahwa biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang dikirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan took ecerannya. Dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah container yang dikirim.

Contoh 3 :
Perhatikan kasus Quain’s Discount Departement Stores, yang merupakan rantai dari empat took outlet besar sejenis Target. Took perusahaan ini terletak di Chicago, Pittsburgh, New York dan Atlanta, mereka sekarang dipasok dari sebuah gudang tua yang tidak lagi memadai di Pittsburgh, tempat took pertama yang dibuka dari rantai tersebut. Data tingkat permintaan setiap outlet ditunjukkan pada table berikut:


Tabel 8.5 permintaan untuk Quain’s Discount Departement Stores
Lokasi Toko Jumlah Kontainer yang Dikirim
Chicago 2.000
Pittsburgh 1.000
New York 1.000
Atlanta 2.000

Perusahaan telah memutuskan untuk menemukan lokasi “pusat” untuk membangun sebuah gudang baru. Lokasi took sekarang diperlihatkan pada gambar di bawah. Sebagai contoh lokasi 1 adalah Chicago, dan dari table di atas dan gambar di bawah didapatkan :
Dix = 30
Diy = 120
Q1 = 2.000

Gambar 8. 3 Lokasi koordinat untuk Quain’s Dept. Stores dan pusat grafitasinya
Koordinat x pusat gravitasi
= ((30)(2.000)+(90)(1.000)+(130)(1.000)+ (60)(2.000))/(2.000+1.000+1.000+2.000)

= 400.000/6.000

= 66,7



Koordinat y pusat gravitasi
= ((120)(2.000)+(11)(1.000)+(130)(1.000)+ (40)(2.000))/(2.000+1.000+1.000+2.000)

= 560.000/6.000

= 93,3

Lokasi (66,7 , 93,3) ini ditunjukkan dengan tanda silang pada gambar 3 dengan melapisi gambar ini dengan peta Amerika, maka ditemukan lokasi ini dibagian tengah Negara bagian Ohio. Perusahaan dapat mempertimbangkan Colombus, Ohio atau kota yang berada di sekitarnya sebagai lokasi yang tepat untuk dijadikan sebagai gudang baru.

Model Transportasi
Tujuan dari metode ini adalah untuk menentukan pola pengangkutan yang terbaik dari beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) agar dapat meminimalkan produksi total dan biaya transportasi. Setiap perusahaan dengan suatu jaringan titik pasokan dan permintaan menghadapi permasalahan yang sama. Jaringan pasokan Volkswagen yang rumit memberikan sebuah ilustrasi. Sebagai contoh VW meksiko mengirimkan mobil dan suku cadangnya untuk dirakit di Nigeria, dan mengirimkan hasil rakitan ke Brazil, sementara VW meksiko sendiri menerima suku cadang dan hasil rakitan dari kantor pusat di Jerman.
Walaupun teknik pemrograman linear dapat digunakan untuk menyelesaikan jenis masalah ini, algoritma bertujuan khusus yang lebih efisien telah dikembangkan untuk aplikasi transportasi. Model transportasi memberikan solusi awal yang pantas dan kemudian perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi optimal dicapai.

Gambar 8. 4 Distribusi Volkwagen dan suku cadangnya diseluruh dunia.

STRATEGI LOKASI PADA INDUSTRI JASA
Bila focus analisis lokasi sector industry adalah meminimalkan biaya, focus analisis lokasi sector jasa adalah memaksimalkan pendapatan. Biaya manufaktur cenderung berfariasi secara substansial antara lokasi satu dengan yang lainnya, namun tidak demikian dengan perusahaan-perusahaan jasa, suatu lokasi yang spesifik sering menimbulkan dampak yang lebih besar pada pendapatan, daripada biaya. Oleh karena itu, untuk perusahaan jasa, lokasi yang spesifik sering kali mempengaruhi pendapatan dari pada mempengaruhi biaya. Hal ini berarti bahwa focus lokasi pada perusahaan jasa haruslah pada penentuan volume bisnis dan pendapatan.

Ada delapan komponen besar volume dan pendapatan untuk perusahaan jasa :
Daya beli pada area lokasi konsumen yang diseleksi.
Kecocokan pelayanan jasa dan citra dengan demografi wilayah konsumen.
Persaingan di wilayah tersebut.
Mutu persaingannya.
Keunikan lokasi perusahaan dan lokasi pesaing.
Mutu fisik fasilitas perusahaan dan mutu fifik fasilitas perusahaan yang berdekatan letaknya.
Kebijakan operasi perusahaan.
Mutu dari manajemen.

Bagaiman Rantai Usaha Perhotelan Menyeleksi Lokasi
Salah satu keputusan yang paling penting dalam rantai usaha penginapan adalah menentukan lokasi. Rantai usaha hotel yang memilih lokasi yang tepat secara lebih akurat dan lebih cepat disbanding pesaingnya memiliki keuntungan strategis yang menonjol. La Quinta Motor Inns, bermarkas di San Antonio, Texas, adalah rantai nusaha dengan harga sedang yang terdiri dari 150 penginapan. La Quinta berorientasi pada orang-orang yang menginap karena perjalanan dinas.
Hotel itu memulai dengan pengujian 35 variabel independen, untuk mencari yang mana dari variable itu memiliki korelasi terbesar dengan profitabilitas yang diprediksi, dan mana yang menjadi variable dependennya. Variable independen yang “kompetitif” mencakup kamar hotel pada tingkat harga sewa rata-rata dan daerah sekitarnya. Yang menjadi variable “penggerak permintaannya” adalah daya tarik local seperti gedung perkantoran dan rumah sakit yang menarik konsumen potensial dalam wilayah perdagangan sampai radium 4 mil. Variable “demografi” seperti populasi daerah itu dan tingkat pengangguran, dapat juga mempengaruhi keberhasilan sebuah hotel.
Faktor-faktor daya tarik pasar (market awareness), seperti jumlah hotel dalam wilayah tersebut merupakan kategori keempat. Terakhir “karakteristik fisik” dari lokasi itu, seperti kemudahan akses atau kejelasan tanda-tanda lalu lintas terlihat, merupakan variable independen terakhir dari 35 variabel independen yang ada.
Pada akhirnya, model regresi yang dipilih, dengan koefisien determinasi (r2) : 51 % mencakup hanya 4 dari variable yang diprediksi. Keempat variable itu adalah : harga hotel, median tingkat pendapatan, populasi Negara bagian tempat hotel berada, dan lokasi perguruan tinggi yang dekat (yang merupakan wakil dari faktor penggerak permintaan lainnya). La Quinta lalu menggunakan model regresi untuk memprediksi profitabilitas yang memberikan hasil yang paling baik dalam memprediksi keberhasilan ataupun kegagalan suatu lokasi.

Industri Pemasaran Lewat telepon
Aktivitas-aktivitas industry dan kantor yang tidak membutuhkan baik kontak langsung dengan konsumen maupun perpindahan bahan baku, secara substansial memperluas pilihan lokasi. Kasus dalam hal ini adalah industry telemarketing (pemasaran lewat telepon), dimana variable-variabel yang telah dibahas sebelumnya tidak lagi relevan. Bila perpindahan informasi secara elektronik baik, maka keputusan lokasi diarahkan oleh biaya dan ketersediaan tenaga kerja. Mosalnya, fidelity Investments baru-baru ini merelokasi banyak karyawannya dari Boston ke Covington, Kentucky. Kini karyawan yang sedikit memakan biaya di wilayan Covington tersambungkan dengan sambungan telepon yang tidak mahal, kepada para kolega mereka di kantor Boston dengan biaya kurang dari $ 0,05 permenit. Berarti lebih rendah dari pengeluaran Fidelity untuk sambungan telepon lokalnya.
Perubahan criteria lokasi mungkin juga mempengaruhi sejumlah bisnis lainnya, misalnya, Negara bagian yang beban pajak lebih kecil dan pemilik property di pinggiran kota dan wilayah perkotaan yang indah pasti akan unggul. Demikian pula penyedia layanan e-mail (seperti MCI), pembuat perangkat lunak telecommuting (perjalanan bolak-balik lewat telepon), seperti IBM/Lotus; perusahaan-perusahaan penyedia fasilitas konferensi dengan video (seperti Picture-Tel), pembuat peralatan kantor elektronik (seperti Dell dan Hawlet-Packard); dan perusahaan pengiriman (seperti UPS dan FedEx).

Sistem Informasi Geografi
Sisfem Informasi Geografi (Geographic information system-GIS) merupakan suatu alat penting untuk membantu perusahaan membuat keputusan analitik yang berhasil, yang berkaitan dengan lokasi. Toko eceran, bank, rantai makanan, pompa bensin, dan toko percetakan, semuanya dapat menggunakan file yang telah diberikan kode secara geografis dari GIS untuk melakukan analisis demografis. Dengan mengkombinasikan angka populasi, umur, pendapatan, arus lalulintas, kepadatan penduduk dengan geografi, seorang pengusaha took eceran dapat menunjuk ddengan tepat lokasi terbaik untuk took atau restoran barunya.
Berikut adalah beberapa data geografis yang tersedia dalam GIS.
Data sensus menurut blok, bidang, kota, distrik, daerah metropolitan, Negara bagian dan kode pos.
Peta dari setiap jalan, gang, jembatan dan terowongan di Amerika.
Peta fasilitas umum, seperti saluran listrik, air dan gas.
Semua sungai, gunung, danau dan hutan.
Semua bandara besar, universitas dan rumah sakit.

Sebagai contoh, perusahaan penerbangan menggunakan GIS untuk mengidentifikasi bandara mana yang paling efektif untuk melakukan jasa landasan (ground services). Kemudian informasi ini digunakan untuk membantu penjadwalan dan memutuskan dimana harus membeli bahan bakar, makanan dan jasa lainnya.
Pengembang gedung perkantoran komersial menggunakan GIS untuk memilih kota- kota yang akan dibangun di masa depan. Pembangunan gedung kantor memerlukan waktu beberapa tahun sehingga pihak pengembang menghargai pendekatan data yang ditawarkan GIS. GIS digunakan untuk menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi yang mencakup lima elemen untuk setiap kota:
Daerah pemukiman,
Toko eceran,
Pusat kebudayaan dan hiburan,
Kejahatan criminal dan
Pilihan transportasi.

Sebagai contoh, sebuah studi di Tampa, Florida, menunjukkan bahwa pusat distrik bisnis di kota kurang memiliki karakteristik untuk mempertahankan pasar gedung kantor yang memiliki tingkat permintaan tinggi, sehingga studi ini menyarankan pengembang untuk mencari lokasi lain.
Ringkasan
Lokasi dapat menentukan sampai hampir 10% biaya total dari perusahaan industry. Untuk perusahaan jasa, perusahaan eceran ataupun perusahaan professional, lokasi juga merupakan elemen penting dalam menentukan pendapatan. Perusahaan industri perlu mempertimbangkan biaya yang terlihat dan yang tak terlihat. Kita biasanya mengatasi biaya lokasi industry dengan metode pemeringkatan factor, analisi titik impas lokasi, metode pusat grafitasi dan metode transportasi pemrograman linier.
Untuk organisasi jasa, eceran dan professional analisis biasanya terdiri dari berbagai variable termasuk daya beli area lokasi, persaingan, periklanan dan promosi, mutu lokasi, dan kebijakan operasi dari organisasi itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar